Butuh tempat cerita.

Tempat ngeluapin apapun yang dirasa.

Tanpa penghakiman.

Tapi diperhatikan.

Didengar.

Dipedulikan.

Halo kamu, si paling atas di penonton story ku.

Terimakasih ya, kamu baik sekali. Aku bahkan suka lupa kalau aku itu berharga.

Terimakasih ya, sudah menjadi oase di tengah gurun yang gersang.

Eh tapi tunggu sebentar, ini oase nya beneran ada atau fatamorgana saja?

Ya Allaah, Engkau Maha Mengetahui.

Ya Allaah tahun 2023 Ajijah nikah, aamiin.

Liat berbagai fenomena orang-orang jahat di luar sana, dan Tuhan masih kirimkan kamu orang-orang baik?

Sebaik itu Tuhan sama kamu.

Masih gak percaya seberapa besar perlindungan Tuhan terhadapmu?

Ya Allaah cape jadi perempuan kuat pengen jadi perempuan yang bergantung sama pasangan aja ya Allaah 🥲

Kukira aku kuat merantau.

Ternyata setelah sejauh ini, aku masih belum sanggup hahahaha.

Bu, anakmu sayapnya terluka lagi.

Padahal baru mulai terbang.

Tiba-tiba tergores ranting.

Tidak apa-apa ya bu anakmu istirahat sebentar.

Mengobati lukanya itu.

Ibu, boleh minta tolong bantu anakmu menyembuhkan lukanya itu?

Oh tapi tidak usah bu, anakmu ternyata sudah punya kotak P3K.

Karena kata Ibu, anakku sudah harus mempersiapkan segala kemungkinan yang ada di saat anakku mulai terbang.

Terimakasih ya bu.

Sekarang, aku cari obat merah dulu.

Walaupun aku tau lukanya tidak cepat kering dan bisa membekas, tapi aku berusaha obati bu agar aku lekas bisa terbang kembali.

Don't make yourself as an option. Because you are not.

Kalo besok aku punya anak perempuan,

Nak, semoga besok Allaah mudahkan kamu dalam mencari jodoh ya. Biar ibu aja yang agak roller coaster buat nemuin bapakmu, kamu jangan hehehe. Soalnya rasanya bener-bener nano-nano banget nak. Apalagi pas udah pengen-pengennya berkeluarga tapi hilal nya belum keliatan gini nak, rasanya luar biasa nak.

Tapi satu hal nak, yang pasti gantungkan semua harapanmu sama Allaah ya nak. Jangan kayak ibu yang suka salah menggantungkan harapan, jadinya malah kayak gini nak, mau nemuin bapakmu harus main halang rintang dulu. Kayaknya Allaah cemburu nak sama ibu yang salah naruh hati. Harusnya ke Allaah ini malah ke ciptaan-Nya.

Nak, tolong diingat ya, bahwa gak semua yang kamu harapkan, kamu inginkan itu sesuai untuk kamu. Yang tahu persis hanya Allaah nak, tapi jangan lupa tetep usaha, ikhtiar dan berdo'a ya nak. Nikmati prosesnya. Allaah gak pernah salah kok pilihkan buat hamba-Nya. Termasuk untuk kamu ya nak.

Ttd, ibumu beberapa tahun lalu.

Pada akhirnya kita emang harus melepas yang harus dilepas. Susah sih, sakit sih, tapi kalo gak diinginkan bertahan lalu untuk apa menetap?

I'm as simple as 'if you ask me to go, I'll go. But if you ask me to stay, I'll stay'.

Tapi maaf kalau kadang aku yang egois, saat kamu tidak dengan gamblang menyuruhku pergi, aku bersikukuh untuk tinggal, walaupun sikapmu seperti tidak menginginkanku lagi.

Kalau langkah makin maju emang bener-bener perlu jaga diri dari ekspektasi. Dalam hal apapun itu.

Kalau lagi kalut, capek, ngegas, pengen marah2 gini cuma butuh banget ada yang ngedengerin, yang gak peduli mana yang bener mana yang salah tapi ndengerin, hahhhhhh 😭

You are the one who responsible to your feeling and your expectations. You own the controller. Don't blame someone when you don't get what you want, what you asked for.

Perkara jodoh itu sebenernya mudah. Tapi selektif itu perlu. Lagipula kalo Tuhan sudah berkata iya, manusia bisa apa? Dan jika Tuhan menakdirkan untuk berpisah, manusia bisa apa? Keyakinan yang teguh satu-satunya hal yang bisa diandalkan untuk saat ini. Manusia punya rencana, Tuhan punya kendali. Rancangan Tuhan yang mungkin terlihat menyakitkan, bisa sangat disyukuri pada saat yang tepat menurut-Nya.

Mari fokus pada hari ini. I am who I am today, yesterday made me who I am and tomorrow will build me who I am.

 Tuhan, aku sedang lelah dengan ekspektasiku sendiri. Maafkan aku Tuhan.