Saya takut. Ketika orang memandang saya sebelah mata.
Saya takut. Omongan orang lain yang negatif tentang saya.
Saya takut. Semakin banyak orang yang membenci saya dan kehidupan saya.
Saya takut. Mereka berkata yang tidak benar tentang saya.
Saya takut. Cibiran dan cacian mereka.
Saya takut. Saya mulai kehilangan kepercayaan orang lain.
Saya takut. Sendiri, sepi, sunyi.
Saya takut. Kehilangan rasa percaya diri saya.
Sadar atau tidak sadar, terlalu banyak ketakutan saya tentang "apa yang mereka katakan dan lakukan". Semakin kesini, ketakutan itu semakin menjadi-jadi. Ketakutan itu perlahan merubah pola pikir saya. Saya menjadi mudah tersinggung, mudah kecewa, mudah marah, mudah curiga.
Tapi, kini saya mulai menyadari bahwa mereka akan selalu ada dan menghantui kehidupan saya. Jika saya hanya terbelenggu dalam rasa takut dengan mereka, saya tidak akan berkembang, saya tidak akan menjadi manusia yang maju. Kesadaran saya semakin bertambah ketika saya berada bersama mereka. Saat mereka membutuhkan saya, mereka bermanis-manis kepada saya. Tapi di belakang? Saya pun juga tak tahu. Sehingga saya bisa menyimpulkan bahwa "haters always be haters, and if you just stuck and think about what they say, it sucks. You'll never be better by listening what they say. Please, be yourself."
No comments:
Post a Comment